Selasa, 08 Juni 2010

Masih Dirimu...

Masih dirimu...
labuhan keluhku pada hafalan ayat-ayat-Nya
terserabut kesibukan dunia fana ini
Hingga kau pun selalu menuang semangat untukku

Masih dirimu...
Ketika ku tengok dalamnya hati
Meraba kehidupan yang cadas
Penuh onak duri dalam belukar mimpi

Masih dirimu...
Saat ku mendongakkan mata
Mengeja sebaris nama
Pada tangga kehidupan yang kudaki

Masih dirimu...
Kutitipkan secawan rindu
yang tak pernah kering
Saat kemarau kasih membadai

Masih dirimu...
Kuletakkan kesetiaan pada jarak tak bertepi
Dengan kedalaman tak terukur
Hingga ku tahu kau masih menunggu

Masih dirimu...
Membasah pada bibirku akan doa-doa pada-Nya
Pintaku dalam sujud panjang
Pada malam-malam yang sama kumengadu

Kita Tak Bisa Sembunyi

Rentang waktu tlah membungkus lukaku
pada jiwa yang ringkih
Mengarak hati jauh dari lingkaran lara
Berteguh dalam keyakinan jalan suatu saat.

Mungkin, kita tak pernah lelah mencarinya seperti katamu,
"Aku menyukai kemungkinan dalam hal terkecil sekalipun,
Seperti semut yang pergi ke luar angkasa"
Pada waktu yang berjalan jauh nanti.

Mungkin, memberi kita kesempatan sekali lagi
Membuka lembaran baru di pelataran cintaNya
Bersama kuncup melati terangkai rapi
Menjuntai elok di atas selembar kerudung putih atau biru perlambang haru
Merebak wangi hingga relung hati
Pada akhirnya, aku mengikat diri dihatimu dalam perjamuan agungNya.
Takdir menghalalkanku bagimu
Karena kita tak bisa sembunyi dari itu....

Ada dan Tiada

Aku tak perlu menyalahkan waktu
Adamu dibagian tiada duga
Antara datang di sela-sela lelah menyuguhkan senyum

Aku tidaklah kalah di medan hati
Adamu tetap di sisi tiada tergantikan
Seperti katamu, ketika keluhku jadi senandung hadirmu
"Dan kau yang terkuat"

Aku tak ingin meresah pilu
Adamu selalu di saat tiada henti menahan laju rindu
Dan aku tak sanggup berpaling muka menatapmu kembali terpuruk
Seperti katamu, ketika langkah hendak menyerah di titik semu
"Hanya kau satu-satunya semangatku bertahan"

Ada dan tiada adalah bagian yang kita lewati
Di jalanan terjal
Berliku penuh onak duri serta cercaan
Di persimpangan menentukan arah bijak kita pilih...

Ada dan tiada menjadi rahasiaNya kemudian hari...
Aku ada
Kau tiada
Kita akan berdiri sama dihadapanNya

Lara

Bismillahirohmanirohim...

Kesedihan yang sama membayang...
Membakar hatiku tanpa daya..
Sisakan abu-abu kesakitan teramat dalam..
Mampukah bertahan?
Sanggupkah menanggung semua ini?
Walau kutahu engkaulah nadiku yang berdenyut..

Dalam nafas kehidupan sekarang,esok dan masa depan..

*masih tersisa basah diantaranya*